Ready to War

Senin, 15 November 2010

Bleach 426 "the starter 2"

Ishida akan di serang oleh segerombolan orang yang memasuki sekolah dan mencari ichigo. "seraaaaaaaangg", ichigo menghentikan salah seorang dari mereka dengan membanting wajahnya ke tanah karna merasa ini adalh urusannya. ichigo mengunci kaki lawan dari belakang sambil menghitung "satu, dua" dengan wajah bodoh.pemimpin kelompok itu bertanya, " siapa kau?"seseorang yang wajahnya di perban karna pernah dipukul ichigo mengatakan "i,itu orangnya, obuta-san". ichigo masih menghitung "11, 12", sambil mengunci kaki lawan, "hentikan! kalu tidak, bisa2 kau mematahkannya" "Duakk" ichigo di tendang ishida dari belakang. "apa yg kau lakukan ishida?" tanya ichigo, "harusnya aku yang bertanya begitu, kenapa kau datang kemari?" jawab ishida. "sudah jelas untuk membantumu". 
obuta melihat ichigo dan berkata "begitu, rambut orange, seperti yang ku dengar, JADI KAU BENAR-BENAR KUROSAKI?"
"bugh!!" pukulan gabungan kiri dan kanan ichigo-ishida langsung mengenai mulut obuta dan memtahkan 3 gigi depannya. Obuta langsung KO.
Orang itu berurusan denganku! kau tak usah ikut campur! pergi sana!" kata ichigo. "aku yang datang lebih awal! harusnya kau saja yang pergi sana!" kata ishida yang mulai panas, " kau ketua dewan sekolah bodoh! masalh apapun yang akan menimpamu pasti jadi lebih besar dari yang seharusnya,  berpikirlah tentang posisimu! bodoh!" kata ichigo, "apa katamu!?" di belakang ichigo, gerombolan tadi berusaha menyerang ichigo "apa yang kalian pertengkarkan?" kata mereka, kamilah yang harus kau lawan, kurosaki!" kata mereka lagi, ichigo dan ishida menghindari serangan dan menghajar mereka semua sambil mengobrol "kau tahu apa?! kau jarang berburu hollow akhir-akhir ini, apa yang akan kau lakukan jika soul society tiba2 ada di depanmu?" kata ichigo, "apa maksudmu berburu hollow? itu nemanya pemusnahan tau! jangan bersikap seperti aku ingin melakukannya karnamu!" lagipula, aku hanya akan pergi kalau mendapat peringatan dari toko urahara!" "urahara pasti membasmi mereka sebanyak yang dia mampu, itu pasti tak masalah!" kata ishida. "apa kau lupa, sampai sat ini dia masih di kejar-kejar soul society?" kata ichigo.
"duakk" mereka masih tetap menghajar musuh sambil berbicara, "ini bukan saatnya untuk membahas itu, kirim saja aku pesan nanti. kata ishida, " aku tak tahu alamatmu!" "lagipula, apa kau sudah puya ponsel?" anya ichigo, " urahara baru memberikannya padaku tadi pagi" kata ishida sambil menunjukkan Ponsel barunya "huh, mungkin itu tak bisa di gunakan".
tiba2 dari belakang ada yang berteriak "KUROSAKI!!!" ternyata seorang pria tua yang memanggilnya, "yoooooo,kurosaki, lama tak jumpaaa" "kau terlihat riang seperti biasanya, aku senang melihatmu, kau masih ingat wajahku,kan?" kata pria itu, ichigo mengingat sesuatu dan terbayang sebuah nama " yoko, ,"
"enggak tuh, aku lupa" kata ichigo, "apa? kau barusan ingat aku, kan? ayo, jangan menyerah, ingat semuanya." "aku tak tau kau, awalnya aku tak ingat siapa kau, kini kau merubah gaya rambutmu sendiri, jadi mana mungkin aku ingat? sungguh memalukan" kata ichigo.
"lucu, setelah kau mengalahkanku, aku harus pindah, karna ayahku dipindah kerja, kini aku kembali ke rumah seperti ini, " kata orang itu, "aku tak peduli" kata ichigo. "Bunuh di...." belum selesai mengucapkan kata-katanya, yoko di tendang dari belakang oleh seorang wanita "kelihatannya kau sedang besenang2 nak, ,ichigooooooo" kata wanita itu. 
Ichigo, namamu disebut2, siapa itu?" tanya ishida, "boss!" kata ichigo, "a,,apa?" kata ishida dengan wajah kaget, "selalu lari dari kerjaan, untuk alasan sepele, kali ini aku tidak bisa memaafkanmu!" akan ku culik kau!" kata wanita itu, ,"aku menolak!" kata ichigo, tapi wanita itu lansung menarik rambut ichigo, dan memasukkannya dalam mobil. ishida hanya diam melihatnya dan mengagumi wanita itu, karna dia membekuk ichigo dengan satu tangan.

sementara itu ichigo di bawa ke rumah wanita tadi, dalam keadaan terikat, ichigo di lempar ke sebuah sofa. "lepaskan aku" kata ichigo, " "asal kau tidak melarikan diri", jawabnya, "itu seperti yang di katakan para penculik !!" "teleponmu berdering tuh, "kata ichigo. wanita tadi mengangkat teleponnya, dan berkata "halo, selamat datang! murah! cepat! aman! itu unagiya!"."pesan dua dengan extra spesial? ini bukan toko belut, bodoh!" katanya kesal sambil membanting gagang telepon, ,  "sebaiknya kau mengganti nama toko ini" kata ichigo, "merubah namaku yang kuwarisi dari leluhurku? aku menolak!" katanya, "bukan itu maksudku, namamu tidak perlu kau apa-apakan, tapi nama toko ini yang di ganti." kata ichigo, "aku menolak juga, dan jangan panggil aku dengan sebutan "kau" panggil aku ikumi" "urus kelinci kondou di mashiba blok 2, bersihkan dagangan tikus fukushima di blok 6,bersihkan taman yamashita di kawase selatan blok 1 dan ada lagi, kerjaanmu sangat banyak, " kata ikumi. ichigo hanya melihat kertas berisi tugasnya dengan wajah asam. "apa ini? kau bisa melakukannya sendiri kan?" tanya ichigo. "aku sibuk dengan urusanku, kalau begitu untuk apa aku mengupahmu?" kata ikumi. tiba2 ada sebuah suara "mamaaaaa, di mana kau?" ternyata  itu suara anak dari ikumi. "aku lapar" katanya, "semua baik2 saja, kaoru?" kata ikumi yang langsung bersuara lembut, tidak seperti saat membentak ichigo. "itu si bodoh kurosaki, apa yang dia lakukan di sini?" kata kaoru, nama anak itu. "jangan coba2 mendekati mamaku karna dia cantik"  ichigo hanya melihatnya sambil diam, ,
"maaf, dia tak pernah ramah padamu, padahal waktu bertemu banyak. aku yakin banyak yang ingin kau katakan," "seperti 'aku tidak tertarik pada tante-tante'....?" "bletak" "aduh! apaan ini? aku mengatakan karna kau yang menyuruhnya," kata ichigo, "aku tidak menyuruhmu mengatakan itu!!" 
"krieeeett" bunyi pintu depan terbuka. "oh, ada pelanggan, selamt datang, silakan masuk," kata ikumi,
muncul seseorang dari balik pintu , "kau, orang yang kemarin" kata ichigo.
"mau makan ramen?" kata orang itu pada ichigo, "tidak terima kasih,, ini toko belut" kata ichigo, "katakan unagiya!" sambung ikumi, , 


bersambung bleach chapter 427











Tidak ada komentar:

Posting Komentar